Rabu, 02 Maret 2016

Tak Kuberi Judul

Memikirkan judul untuk tulisan ini cukup mengambil banyak waktu luangku. Ya waktu luang, waktu ini berharga, tapi apalah arti waktu jika aku tanpamu.

Memikirkan keindahan, mungkin seketika terlintas hamparan taman bunga yang sedang merekahkan senyumnya, tapi semua itu tak lebih indah dari menyaksikan bahagiamu, karena aku.

Jika orang bilang hidup memang diwarnai dengan penderitaan, maka penderitaan terbesarku adalah melihat kesedihanmu, lebih-lebih jika karena aku.

Jika orang berkata bahwa dalam hidup kita harus bersabar, maka kesabaran terbesar adalah milikmu. 

Sejak masa itu, kau menjagaku. Tanpa henti, tanpa lelah, dan tanpa keluh kesah.

Hingga kini, kau masih menjagaku. Dari kejauhan, dengan untaian doa yang mengetuk arsy-Nya. Doa-doamu terpilin dan teranyam erat, kuat, dan rapat. 

Bu, bisa apa aku tanpa kasih sayang yang kau curahkan?
Bu, bisa apa aku tanpa dukungan dan semua doa-doa yang kau panjatkan?
Bu, bisa apa aku?

Banyak sekali kesabaranmu yang ingin kumiliki.
Banyak sekali semangatmu yang ingin pula kukobarkan dalam diri ini.

Kekuatanmu, menginspirasiku.
Ketulusanmu, menenangkanku.
Ketaatanmu, menuntunku.

Bu, maafkan aku, aku tak tau judul apa yang pantas untuk ini.
Karena sesungguhnya aku tak menemukan kata yang tepat untuk menggambarkanmu.
Ibu terlalu indah, terlalu luar biasa.

-Tons of Love-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar